Langsung ke konten utama

Materi Survival


Disusun Oleh : Dewan Saka Bhayangkara HST Masa Jabatan 2020


SATUAN KARYA BHAYANGKARA
PANGKALAN POLRES HULU SUNGAI TENGAH
2020


SURVIVAL

Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.

A. Definisi Survival

S : Sadar akan keadaan
U : Usahakan untuk tetap tenang dan gunakan akal sehat
R : Rasa takut dan putus asa harus dihilangkan
V : Vacuum, jangan bergerak dulu
I  : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Adat istiadat setempat harus dihargai
L : Lancar dan selamat

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, maka ingatlah arti survival tersebut.  Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya:
S : Stop and Seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana


PENGAMANAN DIRI DAN LINGKUNGAN

Banyak masalah yang membuat diri tidak aman , antara lain:
1. Ketegangan dan Panik
2. Matahari dan Panas
3. Serangan penyakit
4. Kemorosatan Mental
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
6. Keletihan amat sangat
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan


BIVAK

Bivak berasal dari bahasa prancis yaitu Bivouac yang artinya tempat berlindung sementara (darurat) di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin.

Mendirikan bivak adalah teknik penting yang harus dikuasai jika hendak berkemah. Bivak merupakan salah satu kemampuan wajib dalam survival di alam bebas. Untuk bivak terbagi menjadi 2 jenis yaitu bivak alam dan bivak buatan.

Bivak alam adalah tempat berlindung sementara yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam, seperti pohon tumbang, lubang pada pohon besar, gua, dsb. Sedangkang bivak buatan adalah bifak yang dibuat menggunakan bahan yang sudah kita persiapkan untuk keperluan di alam bebas sebagai tempat berlindung dan istirahat. Misalnya menggunakan plastik, flysheet, dan ponco/jas hujan.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivak adalah sebagai berikut:

1. Pilih lokasi yang baik

a. Aman dari banjir dan longsor
b. Usahakan dibawah pohon rindang, jangan dibawah pohon yang tua
c. Jangan dibawah pohon kelapa
d. Bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga
e. Bukan jalur angin, tempat kering, dan datar
f. Dekat sumber air, buatlah parit di sekeliling bivak
g. Jangan dirikan di aliran sungai dan jalan binatang

2. Waktu

3. Bahan pembuat bivak

4. Bivak untuk sendiri atau kelompok.


Tips membangun bivak :

1. Bivak dengan sudut 45 derajat, digunakan sebagai tempat berlindung dari hujan, bentuk menyudut akan mengalirkan sebagian besai air secara maksimal, sehingga tidak menumpuk.

2. Membuat kerankga yang kuat dengan menggunakan tali atau sulur tanaman untuk mengikat dan mengamankannya.

3. Memperhatikan kondisi sekitar sangat penting dilakukan sebelum membangun bivak, tentunya kita tidak membangun bivak didekat bangkai hewan, kotoran, atau area lembah yang rawan longsor.

Kita harus menghindari membuat bivak yang terlalu dekat dengan sungai yang rawan didatangi hewan liar.


KOMPOR LAPANGAN

Bagi seorang pendaki, memasak di ruangan terbuka sudah menjadi hal yang lumrah. Tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan memasak di udara terbuka akan membutuhkan peralatan khusus memasak berupa kompor yang ringkas, ringan, mudah dipergunakan serta aman bagi pengguna.

Sebenarnya banyak jenis kompor lapangan dengan macam-macam bahan bakar yang dapat dipergunakan. Pemilihan kompor lapangan sangat tergantung dari kebutuhan pemakaian di lapangan, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa masing-masing kompor lapangan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

1. Kompor lapangan dengan minyak tanah

Kompor lapangan dengan jenis ini pada umumnya masih dapat bekerja dengan baik di tempat yang tinggi dan dalam temperatur rendah. Keunggulannya adalah bahan ini meliki tingkat panas yang tinggi sehingga memudahkan dan mempercepat dalam memasak. Kekurangannya yaitu berbau, kotor, dan cenderung berbahaya.

2.Kompor lapangan dengan menggunakan gas cair

Hasil pembakaran dari kompor lapangan jenis ini cenderung bersih, tetap bahan bakar yang digunakan cenderung mahal di karenakan bahan bakar biasanya disimpan dengan tabung. Dengan kompor jenis ini dapat memudahkan kita dalam menentukan besar atau kecilnya api yang ingin kita gunakan. Keunggulannya adalah banyak varian model yang dijual dipasaran dan memiliki api yang paling bagus dibandingkan kompor yang lain. Kelemahanya yaitu mahal, dan sangat berbahaya.

3. Kompor lapangan dengan bahan bakar alkohol

Kompor lapangan ini sangat mudah dibuat, kebanyakan malah dibuat sendiri. Kompor ini cenderung lambat jika digunakan untuk memasak dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar dibandingkan jenis kompor lainnya. Pada umumnya kompor ini dibuat dengan bahan aluminium atau dari kaleng bekas minuman soda. Keunggulannya adalah kompor ini sangatlah ringan, mudah dioperasikan, bahan bakar mudah didapat. Kekurangannya yaitu tingkat panasnya tidak terlalu tinggi, dan tidak disarankan untuk memasak grup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah singkat Saka Bhayangkara

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara dibentuk pada tahun 1966 dan pada tahun tersebut masih bernama Pramuka KAMTIBMAS (Keamanan Ketertiban Masyarakat). Pembentukan tersebut atas instruksi bersama MENTRI / PANGLIMA POLISI DAN KWARNAS : NO. POL. : 28/Inst. /MK/1966 dan SK KWARNAS No. 4 /1966 tertanggal : 1 Juli 1966, dengan nama PRAMUKA KAMTIBMAS. Pada waktu itu terdapat sembilan krida, yaitu : 1. Krida LANTAS (Lalu Lintas) 2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran) 3. Krida SAR (Searce And Rescue) 4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara) 5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)6. Krida PENGAWAL 7. Krida PELACAK 8. Krida KOMLEK 9. Krida PENGAMAT Pada tahun 1980 dikeluarkan surat keputusan atas kerja sama Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dengan KWARNAS yaitu NO. POL. SKEP / 08 / V / 1980 dan SK KWARNAS No. 050 / 1980 tertanggal : 1 Juli 1980, bernama SATUAN KARYA BHAYANGKARA. Ditahun 1980 pembentukan krida masih mengiku